Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Negara Penghasil Beras Terbesar di Dunia

Negara Penghasil Beras Terbesar di Dunia - Bila para pembaca yang paling besar di dunia ditanya apa makanan pokok Anda? Diduga keras jawaban Anda beragam. Ada yang menjawab beras, sagu, gandum, ketela, kemenyan, roti, dan lain-lain. Tapi, tahukah Anda? Rupanya beras merupakan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi manusia di hampir seluruh negara di dunia, terutama di benua Asia di mana para petani penghasil 90 persen beras dunia tinggal.   

Yang namanya makanan pokok, kalau seharian belum makan makanan pokoknya, maka biasanya akan terasa belum makan seharian. Pantas saja kalau ada orang yang paginya makan bubur kacang hijau sampai kenyang ditanya, "tadi sudah sarapan belum? Jawabnya belum". Karena belum makan beras nasi jadi seolah-olah belum sarapan.


Negara Penghasil Beras Terbesar di Dunia

Pembaca blog yang paling besar yang makanan pokoknya beras, tahukah Anda bahwa produksi beras dunia, terbanyak/terbesar  hanya diproduksi di beberapa negara saja. Sehingga ketika terjadi penurunan produksi dan di sisi lain permintaan dunia terhadap beras mengalami kenaikan, menjadi persoalan yang sangat krusial bagi sejumlah negara. Kalau terjadi kesulitan alias beras langka kayak minyak tanah dan tabung gas mini (naudzu billah min dzalik) saya kasihan sama Anda pembaca! Beneran! Lebih sangat kasihan lagi pada diri saya sendiri. hehehe

Pembaca yang suka makan beras (yang ndak makan beras boleh baca juga), berikut ini ada 5 negara yang menurut lansiran kompas.com, Rabu (2/9/2015) termasuk negara penghasil besar terbesar di dunia. Kira-kira Indonesia masuk ndak ya? Baca saja langsung! Nih:

1. China
Produksi per tahun     :     206,5 juta ton
Jumlah Ekspor Beras   :     0,4 juta ton
Jumlah Impor Beras    :     2,5 juta ton

Beras China     :
Beras mulai dibudidayakan di China timur dan tenggara pada tahun 8000 SM. Lebih dari 90 persen beras China berasal dari sawh irigasi. 
          
Sejak 1974, China mengadakan kemitraan dengan IRRI.  Direktur Jenderal IRRI, Nyle Brady, yang saat itu mengadakan tur selama sebulan penuh di China, menyediakan biji varietas pengembangan IRRI.

Selanjutnya, IRRI mengadakan kerjasamasecara formal dengan China. Tujuannyauntuk memfasilitasi pengembangan ekonomi beras negara itu. Hasil kerja sama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China Pertanian (CAAS), IRRI dan mitra-mitra lainnya, akhirnya merilis empat varietas padi di Cina, yaitu, Golden Shuttle 1 dan Zhongyu 1, 4, dan 6.

2. India
Produksi per tahun     :     153,8 juta ton
Jumlah Ekspor Beras   :     11,5 juta ton
Jumlah Impor Beras     :     -

Beras India     :
Beras merupakan tanaman pangan paling penting di India. Sampai saat ini, India merupakan produsen beras terbesar kedua di dunia setelah China dengan jumlah produksi lebih dari 150 juta ton per tahun.

Produktivitas padi India pada tahun 2004 tercatat 1.984 kg per hektar pada  2004 dan meningkat pesat pada tahun 2011 menjadi  2.372 kg per hektar. Kontribusi India dalam produksi beras dunia telah berada di kisaran 19,50-24,52 persen. 

3. Indonesia (Nahh... ni masuk negara kita. Tapi sedih...masih aja sering ada yang kelaparan)
Produksi per tahun     :     70,8  juta ton
Jumlah Ekspor Beras   :     -
Jumlah Impor Beras    :     1 juta ton
Anggaran pertanian yang cukup besar saat ini, seharusnya membuat  bisa memproduksi produk pangan seperti beras dengan jumlah yang cukup besar. Indonesia adalah produsen beras terbesar ketiga di dunia dan juga salah satu konsumen beras terbesar di dunia. Area beras berkembang dari 11,4 juta ha pada 1995 menjadi 13,20 juta ha pada  2010, yang mewakili 24% dari total luas pertanian. Hasil padi meningkat sedikit dari 4,3 ton / ha pada  1995 menjadi 5 ton / ha pada  2010. Ironisnya, Indonesia kini lebih menggantungkan kebutuhan pangan melalui proses impor.

IRRI memperkirakan Indonesia akan membutuhkan 38 persen lebih beras dalam 25 tahun, yang berarti  hasil padi rata-rata kini 4,6 ton/ha harus meningkat menjadi lebih dari 6 ton/ ha untuk mengisi kesenjangan. Untuk menghindari impor besar, kebijakan beras yang paling menonjol di Indonesia telah ditujukan untuk mencapai swasembada beras dengan meningkatkan produksi.

Pemerintah menetapkan target produksi 10 juta ton surplus beras tahunan untuk  2015 dan menyediakan subsidi pupuk untuk petani padi budidaya kurang dari 0,5 ha lahan.

4. Bangladesh
Produksi per tahun     :     52,4  juta ton
Jumlah Ekspor Beras   :     -
Jumlah Impor Beras    :     1,3 juta ton

Beras Bangladesh     :     
Menurut perkiraan resmi dari Departemen Pertanian Ekstensi (DAE), dua tahun lalu (2013), Bangladesh telah menghasilkan sekitar 34.449.000 ton beras. Bangladesh adalah produsen beras terbesar keempat di dunia. Negara Asia Selatan tersebut menghasilkan panen beras sekitar 34 juta ton.

Meski negara tersebut menghasilkan beras cukup untuk memberi makan penduduknya yang mencapai 160 juta jiwa, Bangladesh sering menghadapi kelangkaan bahan pangan akibat bencana alam.

Untuk mengantisipiasi kelangkaan pangan, beberapa perusahaaan Bangladesh mengumumkan telah menyewa ribuan hektar lahan di Afrika. Penandatanganan kontrak  dilaksanakan untuk menyewa lahan yang bisa ditanami tapi tak digunakan di Uganda, Tanzania dan Gambia. Kontrak lain untuk menyewa sekitar 30.000 hektar selama 99 tahun akan segera ditandatangani dengan pemerintah Tanzania.

5.  Vietnam
Produksi per tahun     :     45 juta ton
Jumlah Ekspor Beras   :     6,5 juta ton
Jumlah Impor Beras    :     -

Beras Vietnam     :
Vietnam kini menjadi produsen beras terbesar di Asia Tenggara dan dunia. Jauh sebelumnya, Vietnam sempat belajar dari Indonesia, bahkan pernah meminjam beras pada Era Orde Baru. Vietnam di tahun 1989-1990 meminjam beras sebanyak 100.000 ton kepada Indonesia. Namun beras mereka saat ini bisa surplus 5-6 juta ton/tahun. Salah satu kuncinya mereka mengikuti sistem pertanian di Indonesia. Vietnam kini menjadi pengeskpor beras terbesar di dunia bahkan mengalahkan Thailand

Sistem pertanian yang ditiru Vietnam dari Indonesia adalah sistem/program intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi pertanian. Dari ketiga cara itu, Vietnam lebih memfokuskan untuk terus mencetak sawah baru di negaranya. Cara tersebut dinilainya telah dilakukan oleh Presiden Soeharto pada masa lalu.

Berkat penggunaan varietas padi baru hasil tinggi dan perbaikan dalam teknologi pertanian dan infrastruktur, hasil padi Vietnam meningkat secara signifikan. Hasil rata-rata melonjak dari 4,2 ton / hektar pada 2000 menjadi 5,6 ton / hektar pada  tahun2015.

Bagaiamana? Sudah selesai membacanya? Selamat makan beras nasi saja, semoga Indonesia tetap masuk lima besar terus. Dan yang penting rakyat ndak pada kelaparan. Buat apa masuk the best five tapi masih aja kelaparan di sana-sini.

Terimakasih Anda sudah membaca postingan kami tentang Negara Penghasil Beras Terbesar di Dunia. Tahun berganti tahun bisa saja mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan dan perkembangan negara-negara yang ada di dunia ini. Maka, jika Anda menemukan data terbaru tentang Negara Penghasil Beras Terbesar di Dunia silahkan infokan langsung kepada kami untuk kami update postingan ini. Terimakasih.

Post a Comment for "Negara Penghasil Beras Terbesar di Dunia"