Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alquran dan Sains Menjelaskan Langit Sebagai Pelindung Bumi Dari Meteor Serta Cahaya Tak Dapat Menembus Kedalaman Laut

Alquran dan Sains Menjelaskan:
Langit Sebagai Pelindung Bumi Dari Meteor 
Cahaya Tak Dapat Menembus Kedalaman Laut

Langit sebagai Pelindung Bumi dari Meteor

Asteroid atau meteor bisa menghantam sebuah planet. Saat batu luar angkasa itu jatuh ke Bumi, maka langit atau lapisan atmosfer akan membakar objek tersebut. Umumnya, saat meteor jatuh ke Bumi, batu luar angkasa itu hancur dan tidak membuat kerusakan parah di permukaan Bumi. Dalam buku 'Cerita-Cerita Sains Terbaik dari Alquran' karya Af Idah Salmah, lapisan atmosfer berfungsi menahan benda-benda langit yang akan jatuh ke Bumi.

image: pixabay.com
Meteor yang jatuh ke Bumi dihancurkan oleh atmosfer yang ditabrak olehnya. Hal inilah yang mengubah meteor yang awalnya sangat besar menjadi serpihan-serpihan kecil. Disebutkan pula bahwa fungsi atmosfer melindungi Bumi dari radiasi sinar matahari serta suhu dingin. Atmosfer jika dilihat dari Bumi seperti langit. Sehingga, apabila manusia melihat langit tidak hanya menampakan keindahan, tetapi fungsinya jauh lebih besar. Dari tujuh lapisan langit, lapisan Mesosfer dijelaskan merupakan lapisan yang melindungi Bumi dari meteor yang jatuh ke Bumi. Meteor akan terbakar pada lapisan ini. Dalam Alquran dijelaskan bahwa langit dipelihara oleh Allah agar Bumi terlindung dari benda-benda berbahaya yang berjatuhan dari luar angkasa. Langit sebagai pelindung Bumi disebutkan dalam salah satu ayat Alquran. "Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya," Surah Al Anbiya Ayat 32.

Cahaya Tak Dapat Menembus Kedalaman Laut

Untuk meneliti kegelapan di kedalaman lautan, manusia memerlukan alat modern. Pada kedalaman lebih dari 20-30 meter, manusia tidak akan mampu menyelam tanpa alat bantu. Sedangkan, pada kedalaman 200 meter, manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Kegelapan lautan juga memiliki dua penyebab, seperti dijelaskan dalam buku 'Alquran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dkk.
image: pixabay.com
Penyebab pertama, sinar cahaya terdiri dari tujuh warna seperti pada pelangi, yaitu ungu, nila, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Cahaya akan mengalami pembiasan ketika menabrak air. Warna merah akan diserap air pada kedalaman 10-15 meter. Pada kedalaman 30-50 meter, warna oranye akan diserap. Selanjutnya pada kedalaman 50-100 meter, warna yang diserap ialah kuning. Sementara warna hijau akan diserap pada kedalaman 100-200 meter dan warna biru akan diserap pada kedalaman 200 meter. Sedangkan warna ungu dan nila akan diserap pada kedalaman lebih dari 200 meter. Warna akan hilang secara berangsur-angsur pada masing-masing lapisan kedalaman. Semakin dalam lautan akan semakin gelap, dan kegelapan total dapat ditemukan pada kedalaman lebih dari 1.000 meter. 

Penyebab kedua, timbulnya lapisan kegelapan di bawah awan. Hal ini disebabkan karena sinar matahari diserap oleh awan. Lapisan gelap ini merupakan lapisan pertama dari kegelapan. Sinar akan dipantulkan oleh gelombang ketika mencapai permukaan laut, sehingga memunculkan efek mengilap. Gelombang inilah yang menyebabkan kegelapan karena memantulkan cahaya. Ada dua bagian yang menyebabkan cahaya tidak dapat menembus kedalaman laut. Bagian pertama yaitu permukaan. Bagian ini ditandai dengan cahaya serta suhu yang hangat. Bagian kedua yaitu bagian dalam laut yang ditandai dengan kegelapan. Bagian dalam dan luar laut dipisahkan oleh gelombang. Gelombang bagian dalam laut menutupi perairan dalam laut dan samudera karena perairan dalam memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan perairan di atasnya. Kegelapan mulai terjadi di bawah gelombang dalam laut. Bahkan, ikan yang berada di laut yang dalam tidak dapat melihat dan satu-satunya sumber cahaya berasal dari tubuh mereka sendiri. 
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun," Surah An-Nur Ayat 40. 

Prof Durga Rao, seorang ahli geologi kelautan yang juga profesor di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah mengatakan bahwa manusia normal tidak akan mampu menjelaskan fenomena ini dengan sangat detail pada 1.400 tahun lalu. (ahl)

(sumber: www.okezone.com)

Post a Comment for "Alquran dan Sains Menjelaskan Langit Sebagai Pelindung Bumi Dari Meteor Serta Cahaya Tak Dapat Menembus Kedalaman Laut"